Pencabutan subsidi ini merupakan kesepakatan pemerintah pada September lalu. PLN memperkirakan saat ini terdapat setidaknya 27 juta pelanggan listrik 900 VA baik mampu ataupun tidak mampu.
Di tengah kenaikan yang 'menghantui' konsumen RI, sebenarnya ada pula negara-negara yang tarif listriknya tergolong rendah. Tim R&D Elite Mining Inc pun melakukan penelitian untuk menemukan negara mana saja yang memiliki harga listrik termurah.
Hasilnya, harga listrik terendah senilai US$ 0,02 per kWh atau hanya Rp 280 per kWh (kurs Rp 14.000/dolar) dimiliki Burma dan Mesir. Sementara harga tertinggi yaitu US$ 0,34 per kWh dimiliki Denmark.
Dari 20 negara dengan harga listrik terendah dalam daftar, yaitu dengan biaya antara US$ 0,02 hingga US$ 0,06 per kWh, 14 di antaranya adalah negara berkembang.
Hasil itu diperoleh dari menghitung rata-rata harga di suatu negara dan mengumpulkan daftar harga di kisaran kuartal empat (Q4) 2018.
Dalam penelitian lain, milik Global Petrol Prices, harga listrik termurah dipegang oleh Iran, yaitu hanya US$ 0,01 per kWh dan Burma ada di posisi kedua dengan harga US$ 0,02 per kWh.
Harga itu sudah termasuk semua item dalam tagihan listrik seperti distribusi dan biaya energi, berbagai biaya lingkungan dan bahan bakar serta pajak.
Lembaga ini menghitung harga listrik untuk rumah tangga dan bisnis di lebih dari 100 negara, dan menemukan bahwa harga rata-rata listrik dunia adalah US$ 0,14 per kWh untuk pengguna rumah tangga dan US$ 0,12 per kWh untuk pengguna bisnis.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga listrik termurah menurut Global Petrol Prices:
Iran US$ 0,01
Burma US$ 0,02
Irak US$ 0,03
Qatar US$ 0,03
Mesir US$ 0,03
Aljazair US$ 0,04
Zambia US$ 0,04
Kazakhstan US$ 0,04
Azerbaijan US$ 0,04
Trinidad & Tobago US$ 0,05
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2OfyaQI
via IFTTT
No comments:
Post a Comment