Pages

Friday, November 29, 2019

Ini Alasan Orang 'Tajir' RI Pilih Berobat ke Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura menjadi destinasi berobat banyak orang Indonesia, terutama untuk orang yang 'berduit'. Sistem kesehatan Singapura yang baik mendukung Negeri Singa jadi medical tourism hub di Asia Tenggara.

Menurut studi Medical Tourism Index (MTI), Singapura berada di peringkat empat di bawah Kanada, Inggris dan Israel. Singapura merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem kesehatan universal. Untuk mengakses kesehatan, biaya yang digunakan diperoleh dari pemotongan gaji, subsidi dan pengontrolan harga yang dilakukan pemerintah.

Ini Alasan Orang 'Tajir' RI Pilih Berobat ke SingapuraSumber : Medical Tourism Index

Menurut data Central Intelligence Agency (CIA), angka harapan hidup orang Singapura adalah 85,2 tahun. Angka harapan hidup orang Singapura jauh lebih tinggi dibanding orang Indonesia yang rata-rata angka harapan hidupnya sampai 73 tahun saja.

Faktor utama yang menjadikan Singapura sebagai pusat wisata medis ASEAN adalah sistem kesehatan yang baik. Sistem ini mencakup beberapa aspek seperti tenaga/praktisi serta institusi/fasilitas kesehatan.  Pertama dari segi praktisi, mengutip data Kementerian Kesehatan Singapura, Negeri Singa memiliki 13.766 dokter untuk 5,5 juta penduduknya, atau setara 1 dokter menangani 400 orang.

Sementara, Indonesia yang jumlah penduduknya lebih dari 260 juta jiwa hanya memiliki 205.597 dokter, atau setara 1 orang dokter melayani 1.264 orang. Proporsinya jauh lebih kecil dibanding Singapura tentunya.

Tak hanya itu Singapura juga memiliki 42.125 perawat terdaftar, 2.363 dokter gigi, 3.216 apoteker. Sehingga dari segi jumlah sumber daya manusia (SDM) bisa dibilang lebih unggul dibanding Indonesia.

Singapura juga fokus untuk membangun infrastruktur kesehatan di dalam negerinya. Saat ini Singapura memiliki 28 buah rumah sakit dengan fasilitas bertaraf internasional. 

Pemerintah Singapura berencana untuk menambah 12 poliklinik lagi hingga tahun 2030. Biaya pembangunan disiapkan dengan meningkatkan anggaran hingga 40% dari sebelumnya 30%.

Singapura juga memiliki fasilitas rumah sakit terbaik di dunia. Menurut Newsweek, Singapore General Hospital (SGH) dinobatkan sebagai rumah sakit terbaik ketiga di dunia mengalahkan John Hopkins dan Tokyo University Hospital.

Rumah sakit di Singapura menawarkan fasilitas lengkap. Sebagai contoh Rumah Sakit Mount Elizabeth yang berada di peringkat 4 nasional menawarkan fasilitas yang lengkap mulai dari bedah umum, bedah saraf hingga operasi plastik.

Sumber : Newsweek
Singapura bersama Malaysia dan Thailand memang sudah jadi jangkar wisata medis Asia Tenggara dan dunia sejak dulu. Singapura rata-rata dikunjungi oleh 550.000 pasien luar negeri dan yang paling banyak dari Indonesia. Namun tak hanya Indonesia saja, pasien dari Filipina, Australia, sebagian lagi dari Amerika Utara dan Eropa juga mendatangi Negeri Singa untuk berobat.Menurut studi sea-globe, bisnis wisata medis di dunia terus tumbuh dengan laju 25 persen per tahun, atau US$ 55 miliar per tahun. Pada 2016, jumlah 'pelancong' wisata medis ini mencakup 11 juta pasien dari lintas negara. Sebanyak sepertiganya memilih berobat di Asia Tenggara dengan alasan lebih murah hingga 80 persen dibandingkan dengan di Amerika Serikat (AS).

Jadi wajar saja Singapura menjadi pusat wisata kesehatan di Asia Tenggara karena sistem kesehatannya yang bagus dengan jumlah dan kemampuan praktisi yang tak diragukan lagi serta fasilitas yang komplit. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/dru)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Y2smx3
via IFTTT

No comments:

Post a Comment