Pages

Saturday, November 16, 2019

Diam-diam Grab Sudah Siapkan Opsi IPO, Bursa Saham Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Co-founder sekaligus CEO Grab Anthony Tan mengatakan pihaknya siap go public atau melantai di bursa saham (IPO) setelah bisnisnya mencetak untung. Bakal ada di bursa mana, ya?

Anthony mengatakan bahwa banyak unit Grab di beberapa negara akan keluar dari zona defisit dalam 12 bulan ke depan. Anthony Tan mengatakan bahwa operasional Grab di beberapa negara sudah menghasilkan uang tahun ini.


"Begitu kita untung, maka kita dapat dengan jelas go public jika kita mau," ujar Anthony Tan seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (15/11/2019).

"Kami terus melihat lebih banyak pasar yang mendapatkan ... lebih menguntungkan di banyak kota lain, dalam 12 bulan ke depan," imbuhnya.

Diam-diam Grab Sudah Siapkan Opsi IPO, Bursa Saham Mana?Foto: Anthony Tan, CEO Grab (CNBC Indonesia TV)

Grab yang berbasis di Singapura, telah beroperasi di delapan negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Vietnam dan Thailand. Grab memiliki valuasi US$ 14 miliar pada Maret 2019. Tahun lalu, Grab juga telah mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara dengan skema tukar guling.

Dengan pindah tangannya bisnis Uber ke tangan Grab, kini Grab telah mengantongi 409 juta saham atau 23,2%, pada 31 Desember 2018.

Prospektus IPO Uber yang dirilis awal tahun ini, memberi sedikit petunjuk tentang jalan Grab menuju kemungkinan menjadi perusahaan publik.


"Jika Grab tidak go public pada 25 Maret 2023 maka Uber memiliki opsi untuk menggunakan hak tebusan untuk mengembalikan semua atau sebagian investasinya di Grab setiap saat setelah tanggal penebusan," seperti dikutip dalam prospektus tersebut. Itu berarti Grab mungkin membayar di utara $ 2,2 miliar jika Uber menggunakan opsi itu.

Hak penebusan memungkinkan investor membuat perusahaan membeli kembali saham mereka setelah periode waktu tertentu.

menurut data dari Crunchbase, Grab telah menghimpun dana lebih dari US$ 9 miliar. Ini juga termasuk dana dari konglomerat Jepang SoftBank dan raksasa ride-hailing China Didi Chuxing sebagai investor.


Seorang eksekutif senior Grab pada September 2019 mengatakan bahwa jalan Grab menuju profitabilitas dapat dimulai dengan layanan pengiriman makanannya (delivery food). Dia menambahkan bahwa pertumbuhan bisnis pengiriman makanannya dapat mendorong profitabilitas dalam jangka panjang.

Anthony mengatakan untuk saat ini, perusahaan akan fokus pada memberikan nilai pelanggan dan keberlanjutan sebelum mempertimbangkan IPO. Mereka akan melakukan itu dengan bekerja sama dengan pemerintah dan menjalankan program berdampak sosial untuk berinvestasi dalam jangka panjang, seperti Grab For Good.

Ketika ditanya apakah perusahaan itu siap untuk memasuki pasar modal, Anthony Tan tetap tidak menjawab secara tegas. "Itu selalu menjadi salah satu opsi, tetapi kami harus tetap bekerja dengan (mitra strategis) kami," katanya.

Simak video deretan penantang Grab di pasar transportasi online dan ojek online tanah air di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2QpZw8c
via IFTTT

No comments:

Post a Comment