Untuk perdagangan hari ini Selasa (10/9/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan berfluktuasi tetapi cenderung menguat. Rentang perdagangannya diperkirakan pada level 6.300 hingga 6.350.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama berakhir secara variatif karena aksi ambil untung yang dilakukan para pelaku pasar bursa. indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,14%, indeks S&P 500 turun 0,01%, dan Nasdaq terkoreksi 0,19%.
Investor juga sedang menantikan hasil dari pertemuan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB). "Pasar sedang menyerap keuntungan dari minggu lalu, dan ... sedang menunggu dan melihat mengenai pertemuan Bank Sentral Eropa," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey sebagaimana dikutip dari Reuters.
ECB diperkirakan akan memperkenalkan langkah-langkah stimulus baru pada pertemuan hari Kamis (12/9/2019).
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Senin kemarin waktu setempat mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya ancaman resesi karena pemerintahan Trump sedang berusaha untuk menghidupkan kembali negosiasi dagang dengan China. Ia yakin akan ada pertumbuhan positif untuk ekonomi AS ke depan.
Dari dalam negeri, IHSG terangkat berkat penguatan saham sektor konsumer yang dipimpin saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang menguat 1,48% dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan penguatan 1,4%. Kedua saham tersebut sempat didera aksi lepas oleh para pelaku pasar karena sentimen kenaikan cukai tembakau mulai tahun depan.
Secara teknikal, IHSG berpotensi masih berfluktuasi dengan kecenderungan menguat. Secara posisi, IHSG masih bergerak di atas garis rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) yang diwakili garis berwarna hijau.
Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia (Refinitiv)
|
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PWf8BB
via IFTTT
No comments:
Post a Comment