Kebijakan tersebut disambut positif pengembang properti. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Sulaiman Soemawinata meminta perbankan untuk menurunkan bunga kredit KPR.
Hal ini mengimbangi efek penurunan DP yang diprediksi bakal menarik minat kelas menengah yang punya tabungan kecil untuk membeli rumah.
"DP lebih murah dan mereka (masyarakat kelas menengah) bisa membeli rumah. Jadi range market-nya kelas menengah kan menjadi lebih lebar. Tapi harus diimbangi bunga kredit KPR yang lebih rendah," kata Sulaiman di sela-sela kegiatan Indonesia International Property Expo, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Jika itu dilakukan, Sulaiman meyakini industri properti akan kembali bergairah setelah beberapa tahun terakhir mengalami perlambatan.
Efek dari relaksasi dari kebijakan BI, lanjut Sulaiman, akan mulai terlihat 6 bulan sampai 1 tahun mendatang. Pengembang sudah mengantisipasi dengan melakukan penyesuaian strategi di proyek-proyek mereka.
"Saat relaksasi dilakukan pengembang sudah mengatisipasi proyek-proyek di level itu. Ada 2-3 developer sudah melakukan itu. Tapi untuk penjualannya belum karena strategi pemasaran dan strategi proyek harus diramu dulu," katanya. (hoi/hoi)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nk1dHL
via IFTTT
No comments:
Post a Comment