Untuk perdagangan hari ini Rabu (24/07/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Pergerakan IHSG akan sedikit banyak terpengaruh faktor-faktor baik dari luar maupun domestik dalam negeri.
Pada penutupan pagi tadi, bursa Wall Street di AS mampu menguat setelah negosiasi dagang AS-China dikabarkan akan dimulai lagi pekan depan. Selain itu, laporan keuangan emiten kuartal II yang hasilnya lebih baik dibandingkan prediksi dari para pelaku pasar memberikan sentimen yang lumayan positif.
Dilansir dari kantor berita Xinhua, bahwa China bersedia membeli lebih banyak produk pertanian asal AS. Komisi Tarif dan Kepabeanan China dikabarkan sedang mengurus izin impor tersebut.
"Kementerian terkait di China berharap AS bisa segera bertemu dengan pemerintah, dan ingin agar AS menepati janjinya," tulis berita Xinhua.
Dari dalam negeri, IHSG mengalami pelemahan lantaran minimnya katalis positif disertai aksi jual investor asing. Sektor infrastruktur menjadi pemberat utama IHSG dengan pelemahan 2,14%. Koreksi tersebut akibat anjloknya saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sebesar 24,84%.
Secara teknikal, IHSG masih berfluktuasi seiring terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle). Meski demikian belum ada tanda-tanda perubahan tren dalam jangka menengah maupun pendek.
Sumber: Refinitiv
|
Posisi IHSG sedikit bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga bisa dikatakan IHSG akan cenderung fluktuatif.
Sementara itu, indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) menunjukkan posisi netral sehingga potensi penguatan masih terbuka. Ada potensi IHSG akan bergerak pada rentang 6.400 hingga 6.460 hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2YcIJFX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment