"Rahasianya, Surabaya menerapkan program SDGs [Sustainable Development Goals] di setiap aspeknya. Yang paling utama, dalam penerapan ini adalah kampung," seperti dikutip dalam cuitan Humas Kota Surabaya lewat akun twitternya @BanggaSurabaya, Sabtu (28/9/2019).
Di Markas PBB, Risma memaparkan, bahwa 60% wilayah di Surabaya merupakan wilayah perkampungan. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mengembangkan kehidupan, infrastruktur dan kualitas sanitasi di kampung.
Ibu-ibu rumah tangga di Surabaya juga diajak sebagai upaya peningkatan ekonomi lokal lewat Program Pahlawan Ekonomi. Tak mau kalah, anak muda juga diikutseratakan lewat Program Pejuang Muda.
Foto: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menumpang ojek online saat hadir di acara Kongres V PDIP di Bali. (Aditya Mardiastuti/detikcom)
|
Di bidang pendidikan, Surabaya juga memiliki sekolah inklusi untuk anak miskin dan berkebutuhan khusus.
"Bahkan, Pemkot Surabaya juga memberikan 1.600 beasiswa khusus untuk anak miskin di Surabaya," cuit Pemkot Surabaya.
Selain itu, banyak juga program-program unggulan lainnya yang didukung dengan pembangunan fasilitas publik yang memadai yang dibangun Pemkot Surbaya. Mulai dari Rumah Bahasa, taman, hingga lapangan olah raga yang tersebar di Surabaya.
Dalam mengatasi bencana alam seperti banjir, Risma juga membeberkan bahwa dirinya telah memiliki 72 waduk, 46 hektar hutan kota dan hampir 3.000 hektar hutan mangrove.
"Maka tak heran, daerah rawan tergenang banjir di Surabaya hanya tinggal kurang dari 2%," tutur Pemkot Surabaya.
(dru)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2o0ZNSX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment