Transaksi pada saham tersebut terbilang sangat ramai mencapai Rp 200,89 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 3,49 miliar. Peningkatan harganya yang diiringi kenaikan volume menandakan saham tersebut sedang diminati pelaku pasar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada otoritas bursa per Senin (2/9), APLN telah mengantongi perjanjian fasilitas II pada 24 Mei 2019 yang mencapai Rp 2,6 triliun yang akan digunakan untuk melunasi utang.
Sebelumnya APLN mengalami kesulitan likuditas untuk melakukan pembayaran utang-utangnya. Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Justini Omas mengatakan utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat adalah fasilitas pinjaman senilai Rp 1,17 triliun yang telah diperpanjang hingga 30 September 2019 dari sebelumnya pada 6 Juni 2019
Bagaimana prospek sahamnya hari ini? Simak proyeksi analisisnya berikut ini:
Secara teknikal, potensi harga sahamnya kembali naik masih terbuka seiring terbentuknya pola lilin putih panjang (long white candle). Pola tersebut menggambarkan tekanan beli yang sangat besar.
Sumber: Refinitiv
|
Ada potensi harganya menguji level Rp 250/saham, sebagai penghalang kenaikan harganya yang terdekat (resistance). Sedangkan penghalang penurunan harganya (support) yang terdekat berada di Rp 225/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZK0TQd
via IFTTT
No comments:
Post a Comment